20 Desember 2009



kala kau torehkan sebuah tinta

menggariskan dalam kehidupanku
dan hiasi polosnya warna duniaku
saat itu pula harusnya kau mengerti
betapa dalam garis yang kau toreh
hingga ku kunci mati isi hatiku
hanya untuk kau seorang

ku harap kau sadari
meski kau tak mengerti sepenuhnya
lekatnya tinta yang kau gariskan
tak akan kupadamkan secepat kilat
tak akan ku ubah menjadi api
bahkan berisi utuh penuhi jiwaku

ucap katamu rapuhkan hasratku
kasar tingkahmu menusuk dalam jantungku
tapi tak memadamkan juga rasaku


bila ada kasih lain hadapkan aku
hanya sebagai pemanis dalam pikiranku
bukan untuk menggantikan
serpihan hati yang kau pecahkan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar